Perlintasan Rel Kembangan Makan Korban
Jakarta Barat, 2 Agustus 2025 Perlintasan Rel Kembangan makan korban lagi. Sebuah insiden tragis baru-baru ini menimpa seorang pria yang tewas tertabrak kereta api di kawasan tersebut. Kejadian ini kembali […]

Jakarta Barat, 2 Agustus 2025 Perlintasan Rel Kembangan makan korban lagi. Sebuah insiden tragis baru-baru ini menimpa seorang pria yang tewas tertabrak kereta api di kawasan tersebut. Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan disiplin dalam berlalu lintas di sekitar perlintasan kereta. Kami akan mengulas secara lengkap kronologi kejadian, latar belakang peristiwa, serta dampak yang dirasakan masyarakat, sekaligus langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Perlintasan Rel Kembangan makan korban
Pada Jumat sore, 1 Agustus 2025, sekitar pukul 15.50 WIB, sebuah insiden tragis terjadi di perlintasan rel Jalan Taman Kota RT 16/RW 05, Kembangan Utara, Jakarta Barat. Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas setelah tertabrak kereta api Bandara yang melaju dari arah Stasiun Pesing.
Menurut Kapolsek Kembangan, Kompol Taufik Iksan, saksi yang berjaga di Stasiun Taman Kota melihat korban berjalan menuju rel. Meskipun petugas berusaha menghampiri, korban tetap berada di tengah rel dan akhirnya tertabrak kereta. Petugas dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera menghubungi pihak kepolisian untuk menangani insiden tersebut. Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Barat bersama Palang Hitam tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban .
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan serupa di wilayah Jakarta Barat, yang sering terjadi akibat kelalaian saat menyeberang rel tanpa pengaman. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu keselamatan saat berada di sekitar jalur kereta api .
Latar Belakang dan Konteks
Perlintasan rel kereta api di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, merupakan salah satu titik rawan kecelakaan yang sering menjadi perhatian masyarakat dan pihak berwenang. Meski beberapa perlintasan sudah dilengkapi dengan palang pintu, masih banyak titik yang belum memiliki sistem pengamanan lengkap seperti alarm suara, lampu peringatan, atau penjaga khusus.
Kawasan Kembangan yang padat penduduk dan banyak aktivitas pejalan kaki membuat risiko kecelakaan di perlintasan rel ini cukup tinggi, terutama ketika warga tidak mematuhi rambu-rambu keselamatan atau melintasi rel secara tidak aman.
Kronologi Kejadian Kecelakaan di Perlintasan Rel Kembangan
1. Waktu dan Lokasi
Pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, sekitar pukul 15.50 WIB, terjadi insiden kecelakaan di perlintasan rel Jalan Taman Kota RT 16/RW 05, Kembangan Utara, Jakarta Barat.
2. Kondisi Korban
Seorang pria tanpa identitas terlihat berada di tengah rel kereta api di lokasi tersebut.
3. Upaya Petugas
Petugas Stasiun Taman Kota yang berjaga di sekitar lokasi sempat melihat korban berjalan menuju rel. Petugas berusaha menghampiri dan memberikan peringatan agar korban menjauh dari rel, namun korban tidak merespons dan tetap berada di jalur kereta.
4. Kecelakaan Terjadi
Kereta bandara yang melaju dari arah Stasiun Pesing melintas dengan kecepatan sedang hingga tinggi. Karena korban tetap berada di jalur rel, kereta menabrak korban.
5. Penanganan Setelah Kecelakaan
Setelah kejadian, petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung menghubungi pihak kepolisian. Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Barat bersama tim Palang Hitam tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban.
6. Proses Identifikasi
Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini, identitas korban belum diketahui.
Dampak Kecelakaan di Perlintasan Rel Kembangan
1. Gangguan Operasional Kereta
Kecelakaan tersebut sempat mengganggu jadwal operasional perjalanan kereta bandara dan kereta komuter lainnya. Proses evakuasi jenazah di rel memaksa kereta-kereta yang melintas di jalur tersebut untuk melambat atau berhenti sejenak, menyebabkan keterlambatan dan penumpukan penumpang di beberapa stasiun.
2. Kekhawatiran Masyarakat Sekitar
Warga di sekitar Kembangan Utara kembali diingatkan akan risiko tinggi perlintasan sebidang tanpa palang otomatis. Banyak masyarakat mengeluhkan minimnya sistem pengaman di lokasi tersebut, termasuk tidak adanya pagar pembatas atau penjagaan intensif.
3. Tuntutan Perbaikan Infrastruktur
Insiden ini memicu desakan dari warga dan aktivis keselamatan transportasi agar pemerintah daerah bersama PT KAI segera memperbaiki sistem keamanan di perlintasan tersebut. Salah satu tuntutan adalah pemasangan palang otomatis dan sinyal suara yang memadai.
4. Tekanan pada Pihak Berwenang
Kecelakaan ini menyorot kembali tanggung jawab Dinas Perhubungan dan PT KAI dalam memastikan keamanan di perlintasan kereta. Publik mempertanyakan upaya preventif yang dilakukan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Kutipan Narasumber
Kapolsek Kembangan, Kompol Taufik Iksan menyampaikan kronologi dan imbauannya:
Saksi di Stasiun Taman Kota melihat korban sedang berjalan ke tengah rel yang mengarah ke Stasiun Pesing pada pukul 15.50 WIB. Ketika dihampiri, korban sudah meninggal dunia.
Setelah kejadian, pihak KAI menghubungi kepolisian dan tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Barat serta tim Palang Hitam dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah korban.
Implikasi dan Telaah Profesional
Kejadian ini menggambarkan bukan kecelakaan tunggal, tetapi mencerminkan persoalan keselamatan di area perlintasan yang mudah diakses masyarakat tanpa pengawasan memadai. Pernyataan Kompol Taufik Iksan menekankan pentingnya kewaspadaan.